Rafiq, penggembala domba di desa, gemar menyanyi. Suaranya selalu terdengar di perkampungan dan persawahan. Hal ini menarik perhatian Santi, penyanyi terkenal yang sedang berlibur ke desa itu. Perkenalan ini membuat Santi bersimpati dan jatuh cinta. Ia mengajak Rafiq ke kota. Rafiq baru mau memenuhi permintaan itu, ketika adiknya Ratih mau bunuh diri karena patah hati. Keteguhan Santi mendesak manajernya Prana membuka jalan Rafiq untuk meniti karir menyanyi dengan serius di kota. Hubungan Rafiq-Santi tidak mulus begitu saja. Prana yang sudah lama merindukan cinta Santi tapi tak kesampaian, berbuat nekad. Anak buahnya diperintahkan mencelakakan Rafiq, tapi nasib masih baik. Rafiq terluka tapi tak tewas. Yang tewas justru ayah Santi, yang dibunuh komplotan Prana. Rafiq yang dicurigai. Akhirnya terbukti Rafiq tak bersalah, sementara Prana sendiri mati tersengat arus listrik di panggung pertunjukan saat berencana membunuh Rafiq. Sepanjang film dipenuhi lagu dangdut bertema cinta, seperti "Pandangan Pertama", yang mempopulerkan nama Rafiq sebagai penyanyi dangdut, "Milikku", "Kehancuran", dll.
Produser : Merry Gultom
Sutradara : Jopi Burnama
Penulis : Jopi Burnama, Chris Maliki
Pemeran : A Rafiq, Dana Christina, Robby Sugara, Ferry Soraya, Rudy Salam
Produksi : PT Panorama Film (1978)
sumber : filmindonesia.or.id
gambar : liriklagubangboim.blogspot.com