Kisah memeras air mata. Elvi (Elvy Sukaesih) dan suaminya Budi (Asrul Zulmi) hidup bahagia dengan anaknya Lia (Jihan Amir), meski Budi cuma kuli pasar dan kadang-kadang jadi montir, sedang Elvi jadi penyanyi kampung bila ada perhelatan. Mereka mendorong pamannya, Hamid (Bung Salim) mengambil istri lagi dengan memberikan uang dan kalung warisan ibu Elvi. Kebahagiaan hancur karena istri pamannya, Nur (Rina Hassim), bekas pelacur, yang culas, suka memfitnah dan memperbudak Elvi.
Ketika pekerjaan semakin sulit di desa, Budi ingin memperbaiki nasib dan pergi ke kota untuk bekerja di bengkel milik Yeni (Fitria Sukaesih), yang pernah ditolongnya ketika mogok di desa. Elvi difitnah serong, hingga lari dari rumah. Budi yang akan menjemput Elvi, malah termakan fitnah juga. Elvi dan Lia yang terlunta-lunta melihat ayahnya jalan dengan wanita lain. Wanita bar itu adalah gadis yang ditolongnya dari aksi jambret. Ia lalu diajak minum-minum hingga mabuk dan lalu tinggal bersama.
Hamid menceraikan istrinya dan mencari Elvi dan Lia. Ia temui Budi di rumah gadis yang lalu mengetahui riwayatnya dan menganjurkan kembali ke istri dan anaknya. Itu setelah Budi berkeras tak mau menerima penjelasan Hamid, yang tahu rumah itu dari kawan bengkel Budi. Budi sendiri dipecat karena bolos terus. Kebetulan Hamid dilihat Lia dan Elvi yang lolos dari perkosaan orang yang menolongnya berjualan di sebuah proyek bangunan. Lia lari dan... tertubruk mobil dan dirawat. Hamid menelpon teman bengkel Budi, hingga Budi langsung datang ke rumah sakit dan minta maaf.
Produser Gope T Samtani
Sutradara A Rachman
Penulis Deddy Armand
Pemeran Elvy Sukaesih, Asrul Zulmi, Jihan Amir, Bung Salim, Rina Hassim, Fitria Sukaesih
Produksi : PT Rapi Film (1986)
sumber : filmindonesia.or.id