Nyi Anis, yang diusir suaminya, Agus dalam keadaan mengandung, minta bantuan Mak Onah, seorang ahli ilmu hitam karena dendam. Mak Onah mau membantu agar Agus kembali mencintai Anis, tapi dengan syarat mengorbankan bayi setiap bulan purnama, sebanyak enam kali. Korban pertama adalah bayinya sendiri. Maka Anis berubah menjadi Amundari yang jelek dan kemudian Nyi Mayang yang cantik jelita. Untuk keperluan itu dia juga diberi keahlian sebagai dukun beranak. Baru setengah dari masa syarat itu, Anis sudah ingin dicabut ilmu hitamnya. Ia merasa sudah bisa menaklukkan Agus kembali. Mak Onah keburu meninggal, hingga Anis alias Nyi Mayang tidak bisa kembali. Seperti juga ketika orang desa melawan Mak Onah dengan doa, demikian pula ketika mereka menaklukkan Nyi Mayang. Film hasil kerja sama dengan Pemda Jabar ini antara lain memang dimaksud untuk menggalakkan pariwisata, maka tampil tari-tarian dan musik tradisional Sunda. Ceritanya sebenarnya sangat tidak mendukung maksud itu dan malah bisa mengukuhkan tahyul dalam masyarakat.
Produser : Tuty S, Oetama Saaran
Sutradara : Bay Isbahi
Penulis : RAF
Pemeran : Tuty S, Dicky Zulkarnaen, Sofia (Sofia WD), Tatty Saleh, Tisna S Brata
Produksi : Diah Pitaloka Film Jawa Barat - PD Pariwisata & Hiburan PEMDA Jawa Barat
PT Surya Kresta Film (1977)
sumber : filmindonesia.or.id