Caroko bersama Johan dan Tommy adalah para pemburu harta karun. Harta karun itu diduga ada dalam sebuah danau tempat wisata zaman penjajahan Belanda yang sudah tidak terawat lagi. Pada suatu malam mereka berada di sekitar danau itu dengan peralatan lengkap.
Bersamaan dengan itu, tiga pemuda pencinta alam Pono, Hesty, dan Nina bermalam di situ dengan mendirikan kemah. Caroko selaku pimpinan sebenarnya tidak suka dengan tiga orang pecinta alam itu. Mereka disarankan pindah, karena tempat itu terkenal angker. Pono Cs tidak mau pindah, karena juga agak curiga dengan Caroko.
Akhirnya hampir semuanya celaka, satu persatu mereka mati secara misterius dengan berlumuran darah. Terakhir tinggal Nina, yang tiba-tiba ditemui oleh Ny. Hilda, janda yang tahu persis tentang harta karun di sekitar tempat itu. Ny. Hilda telah membunuh suaminya yang haus harta, bekerja sama dengan Caroko. Berulang kali Caroko mencoba mengambil harta itu dan selalu digagalkan Hilda, seperti juga yang terjadi sekarang. Dan Hilda juga mengancam untuk membunuh Nina. Nina sempat kritis menghindari ancaman Hilda, tapi berhasil membunuhnya dan lalu pergi naik perahu. Tiba-tiba dari dalam air muncul makhluk misterius hendak menenggelamkan Nina. Mendadak Nina terbangun. Yang terakhir ini hanya ilusi Nina yang ia tanyakan kepada polisi setelah mengalami pingsan selama sehari.
Produser : Sabirin Kasdani
Sutradara : Sisworo Gautama Putra
Penulis : Imam Tantowi, Subagio Samtani
Pemeran : S Parya, Rudy Salam, Barry Prima, Mieke Wijaya, Dorman Borisman, Siska Karebety, Lydia Kandou
Produksi : PT Rapi Film (1981)
sumber : filmindonesia.or.id